Sebagai Seller ada baiknya perlu memahami bagaimana cara packing barang pecah belah yang baik dan benar. Pasalnya, jenis barang fragile rawan sekali mengalami kerusakan saat hendak dikirimkan ke alamat tujuan.
Selain dapat mengurangi kerugian dari bisnis online kamu, memerhatikan packing terhadap barang pecah belah juga akan meningkatkan kepuasan konsumen berbelanja di toko online kamu.
Memang, packing untuk jenis barang yang satu ini tidak begitu mudah. Namun, apabila kamu sudah mengetahui tips dan triknya, maka kamu tidak kesulitan dalam mempraktekannya.
Demi mengantarkan barang ke tujuan dengan aman dan nyaman, berikut beberapa cara mengirim barang pecah belah yang perlu kamu perhatikan. Simak baik-baik!
Apa Itu Barang Pecah Belah?
Secara garis besar, barang pecah belah adalah barang yang terbuat dari kaca, keramik atau bahan lain yang rawan terpecah saat mengalami benturan walau hanya sedikit saja.
Contoh dari barang-barang yang masuk ke dalam kategori tersebut yaitu piring, gelas, keramik, dan lain-lain.
Kendati demikian, barang pecah belah tidak hanya terbatas pada barang-barang itu saja. Barang yang memiliki banyak lekukan dan lipatan juga bisa dibilang sebagai barang pecah belah.
Cara Packing Barang Pecah Belah, Paket Sampai dengan Aman dan Nyaman
Sekarang kita sudah tahu apa saja yang termasuk dalam kategori barang pecah belah. Lalu, bagaimana cara mengemas barang yang mudah pecah agar pesanan sampai dengan aman ke alamat tujuan? Yuk, simak bersama-sama!
1. Menyiapkan alat-alat packing
Saat mengemas barang pecah belah, sebaiknya kamu perlu menyediakan beragam peralatan packing yang dikhususkan untuk kategori barang fragile.
Sebagai gambaran kamu, berikut alat-alat yang perlu dipersiapkan:
- Bubble wrap untuk melapisi produk
- Kertas pembungkus
- Box kardus
- Gunting
- Lakban
- Solatip
- Kain atau lembaran kertas
- Kayu untuk melakukan packing kayu jika diperlukan
- Stiker fragile untuk memberi tanda bahwa barang itu mudah pecah
Pastikan alat-alat di atas sudah dipersiapkan terlebih dahulu supaya tidak kebingungan dalam mempacking barang pecah belah.
Sesuaikan juga ukuran box dengan ukuran barang yang hendak di-packing. Jika perlu, lapisi produk dengan baik menggunakan bubble wrap atau kain dengan jumlah yang sesuai.
2. Isi ruang kosong yang ada pada box packing
Cara packing barang pecah belah selanjutnya yaitu memastikan bahwa tidak ada ruang kosong yang terdapat di box kardus tempat menaruh produk.
Apabila ada ruang kosong, segera isi dengan bubble wrap, styrofoam, kain, gulungan kertas, dan lain-lain.
Hal tersebut dilakukan supaya meminimalisir terjadinya benturan pada produk yang sudah dibungkus rapi.
Dengan begitu, maka tidak ada guncangan yang hebat saat barang terkirim dan besar kemungkinan produk akan sampai dengan aman ke alamat tujuan.
Baca juga: Kenapa Paket Gagal Dikirim? Berikut Alasan dan Cara untuk Menghindarinya
3. Lapisi barang dengan bubble wrap dan kain/kertas

Untuk menjaga produk lebih aman, sebaiknya lapisi dengan bubble wrap yang cukup atau menggunakan kain/kertas.
Kamu bisa melapisi dua hingga tiga bubble wrap. Langkah ini baik dilakukan guna mencegah adanya benturan dan tekanan pada produk pecah belah sehingga tidak mudah rusak begitu saja.
Sebagai tips tambahan, jangan gunakan selotip yang banyak saat membungkus produk dengan bubble wrap karena dapat menurunkan efektivitas bubble wrap dalam melindungi produk.
4. Pilih box kardus yang berbahan kuat
Cara packing barang pecah belah selanjutnya yaitu memastikan bahwa box kardus yang akan digunakan mempunyai material yang kuat.
Jangan sampai, produk sudah dilapisi dengan aman, tetapi box kardusnya sangat lembek sehingga berpotensi terjadi benturan saat barang dikirimkan.
Jika tidak punya kardus yang kuat, kamu bisa melapisi beberapa kardus supaya tidak gampang peyok.
Terlepas dari semua itu, pilih box kardus yang ukurannya sesuai dengan produk yang akan dikirimkan. Hal ini dilakukan guna menghindari celah-celah kosong yang banyak saat proses packing barang.
5. Tes pengemasan produk sebelum dikirimkan
Sebelum benar-benar dikirimkan, lakukan tes goyang terlebih dahulu pada produk yang sudah di-packing dengan rapi.
Apabila saat digoyang masih terasa bergerak, sebaiknya isi lagi celah-celah kosong yang ada dalam box kardus.
Namun, apabila sudah tidak ada gerakan dan tidak ada suara benturan, maka bisa dipastikan packing yang kamu lakukan sudah aman dan siap dikirim ke alamat tujuan.
6. Lakukan segel paket dengan baik
Hal yang tidak kalah penting yaitu memasang segel yang baik dan benar supaya produk tersimpan dengan aman di dalam box kardus.
Segel menggunakan lakban secukupnya di setiap sudut box kardus untuk menghindari terjadinya benturan yang keras saat pengiriman barang.
Jika diperlukan, double lakban supaya kardus terlindungi dengan baik.
7. Tempelkan stiker khusus untuk kategori barang pecah belah
Setelah semua terbungkus dengan rapi, kamu tinggal menuliskan alamat tujuan dengan detail serta menempelkan stiker khusus seperti “Jangan Dibanting”, “Handle with Care”, dan lain-lain yang dikhususkan untuk barang pecah belah.
Tujuan dipasangnya stiker tersebut supaya pengirim tahu bahwa barang tersebut merupakan pecah belah sehingga kurir akan dengan sangat hati-hati mengantarnya ke alamat tujuan.
——
Itu dia 7 cara packing barang pecah belah yang bisa kamu praktikkan sebagai Seller supaya barang sampai dengan aman kepada pembeli.
Terlepas dari hal-hal di atas, ada yang perlu kamu perhatikan saat mengirimkan barang pecah belah kepada pembeli, yaitu memeriksa kualitas barang serta memastikan bahwa bungkusannya tertutup rapat.
Selain itu, tanyakan juga kepada pembeli kesediaannya untuk menambah biaya packing menggunakan bubble wrap supaya barang sampai dengan aman.
Nah, buat kamu yang sudah punya bisnis online tetapi belum menjualnya di marketplace, sebaiknya gabung jadi Seller Lazada sekarang.
Ada banyak sekali keuntungan menjadi Seller Lazada, mulai dari kemudahan transaksi hingga mampu menjangkau target pasar yang sangat luas. Yuk, daftar sekarang juga jadi Seller Lazada!