Batik ecoprint adalah primadona terkini dari produk wastra kebanggaan Indonesia. Bahkan pamornya telah sampai hingga mancanegara. Produk satu ini juga menjadi salah satu produk unggulan dari Indonesia yang bisa jadi ide bisnis untukmu.
Bisnis batik jenis ini tidak hanya berperan untuk melestarikan warisan budaya dari nenek moyang, namun juga terus dikembangkan agar dapat ikut serta dalam upaya pelestarian lingkungan.
Dampak negatif kepada lingkungan dari proses pembuatan batik dapat ditekan dengan maksimal melalui teknik ecoprint ini. Hasil jenis batik ecoprint tidak kalah indah dari batik lainnya, bahkan membuatnya memiliki nilai khas tersendiri.
Ingin tahu selengkapnya tentang apa itu ecoprint, bahan batik ecoprint dan cara membuat jenis batik ecoprint ? Baca artikel ini hingga akhir ya!
Apa Itu Batik Ecoprint dan Apa Saja Tekniknya?
Di dunia fashion, teknik ecoprint sebenarnya bukan hal yang baru dan sudah banyak digunakan sebelumnya. Teknik ini menggunakan bahan alam mulai dari dedaunan, bunga, buah bahkan hingga akar tanaman.
Sedangkan, batik ecoprint adalah batik yang dihasilkan dari teknik mencetak dan pewarnaan menggunakan bahan alami. Ecoprint ini dibuat dengan cara menjiplak dedaunan di atas kain, membungkusnya bersama, kemudian direbus.
Berbeda dengan batik konvensional yang digambar menggunakan canting dan malam, batik yang dicetak secara ecoprint mendapatkan motif dan warna dari bentuk asli dedaunan atau tanaman yang ditempelkan.
Namun, ada juga versi kombinasinya yaitu batik warna alam dimana kain digambar terlebih dahulu menggunakan canting, lalu untuk pewarnaannya menggunakan teknik ecoprint.
Selain membantu dalam upaya recycle sampah organik dari aneka tanaman, teknik ecoprint meminimalisir pencemaran lingkungan karena seluruh prosesnya menggunakan bahan alami tanpa kimia buatan.
Sehingga, bisnis ini cocok sekali untuk kamu yang ingin terjun di usaha ramah lingkungan (eco-friendly) di bidang fesyen berkelanjutan (sustainable fashion).
Jangan salah, usaha jenis ini punya pasar yang besar loh di dunia internasional. Banyak produk batik ini dari Indonesia yang berhasil tembus ke pasar ekspor.
Nah, sebelum memulai bisnisnya, tentu kamu harus tahu bagaimana cara membuat jenis batik ecoprint ini terlebih dahulu. Setelah ini akan dibahas proses selengkapnya untuk membuat batik ramah lingkungan ini!
Baca juga: 10 Kemasan Ramah Lingkungan yang Cocok untuk Bisnis!
Langkah Membuat Batik Ecoprint
Berikut ini adalah langkah-langkah membuat batik kain ecoprint yang bisa dicoba untuk mulai bisinismu:
1. Persiapkan alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat kain ecoprint cukup sederhana, di antaranya kamu membutuhkan selembar kain polos warna putih (kain mori/rayon/sutra, dll), kertas kora, palu, tawas, dan bagian tanaman seperti daun/bunga.
2. Mordanting kain mori
Kain mori yang akan menjadi bahan batik ini harus diolah terlebih dahulu melalui proses mordanting, yakni merendam kain dengan air tawas selama satu jam. Setelah itu, jemur kain di bawah sinar matahari hingga kering.
3. Proses pencetakan pola
Untuk mencetak pola, gunakan kain mori yang sudah siap pakai tadi dengan membaginya menjadi dua sisi.
Pada sisi pertama, tata daun atau bunga agar mendapatkan motif sesuai yang diinginkan. Lalu gunakan sisi kedua untuk menutupnya, sisi ini akan menjadi cerminan gambar benda yang dicetak.
Kemudian pukul-pukul kain dan tanaman di dalamnya dengan palu agar pigmen warna tanaman keluar dan memunculkan motif. Lakukan pukulan yang rata dan hati-hati agar tanaman tidak hancur dan motif yang muncul tidak berantakan.
Sambil dipukul-pukul, lipat kain menjadi semakin kecil dengan tetap mempertahankan posisi tanaman yang dicetak agar tidak bergeser. Ikat kain bahan batik ecoprint menggunakan tali kenur dengan kencang.
4. Kukus kain
Selanjutnya, kain yang sudah dicetak dengan motif tanaman tadi akan dikukus selama 30 menit dengan suhu hingga 100 derajat celcius. Kamu bisa gunakan steamer atau mesin pengukus yang dipasang di atas kompor dengan api sedang.
Proses pengukusan ini berguna agar motif alami dari tanaman berpindah pada kain bahan batik ecoprint. Setelah dikukus selama setengah jam, diamkan kain sampai benar-benar dingin.
5. Fiksasi kain ecoprint
Setelah didinginkan, lepas ikatan tali kenur dan bentangkan kain untuk mengecek hasil jadinya. Motif indah serta unik dari daun/bunga yang ditempel akan dapat terlihat jelas.
Kemudian agar corak dan warna yang sudah menempel di kain lebih awet dan tidak luntur, dilakukan proses fiksasi dengan merendam kain tersebut menggunakan air tawas selama kurang lebih satu jam.
Setelah proses perendaman selesai, jemur kain di bawah terik matahari. Sebenarnya sampai tahap ini batik kain ecoprint sudah siap digunakan. Namun ada satu tahap tambahan lagi yang bisa kamu lakukan untuk menyempurnakan produk.
6. Mencuci kain batik ecoprint
Kali ini, kain yang sudah jadi tadi dicuci menggunakan air biasa yang mengalir, tanpa sabun cuci agar tidak menghilangkan motif yang tercetak. Setelah pencucian akhir ini, kain dapat dijemur kembali hingga kering. Dan, kain pun siap untuk dikemas.
Baca juga: Peduli Lingkungan Bersama infarm, Toko Bibit dan Perlengkapan Berkebun di Lazada
——
Bagaimana? Cukup mudah kan cara membuat batik ecoprint? Bahan dan peralatan yang dibutuhkan juga sangat sederhana dan bisa kamu temukan dengan mudah. modal yang dibutuhkan pun relatif murah.
Kreatifitas yang kamu tuangkanlah yang akan membuat produk dengan biaya minimal ini menjadi bernilai tinggi. Kira-kira sudah siap untuk mencoba membuat kain batik ecoprint dan memulai bisnismu?
Agar bisnismu makin dikenal banyak orang dan dapat banyak pelanggan, gabung jadi seller Lazada aja!
Daftar jadi seller di Lazada gratis tanpa pungutan biaya dan kamu bakal dapat banyak info serat tips berjualan online.
Jadilah seller di marketplace terbesar se-Asia tenggara ini. Cukup klik di sini untuk mendaftar menjadi seller di Lazada!